NewsTrendingUnggulan
Trending

Virus Corona Menyebar Lewat Mobil, Bisakah?

Penyebaran Covid-19 atau virus corona kini semakin luas. Berbagai event kelas dunia, termasuk balap MotoGP, seri di Qatar dan Thailand batal karena persebaran penyakit ini. Balap Formula 1 di Australia akan digelar dengan pengawasan ketat. Indonesia pun tak luput, virus Corona juga telah menjangkiti sejumlah warga.

Covid-19 atau virus corona memang memiliki tingkat penyebaran atau penularan yang sangat tinggi. Warga disarankan mengurangi aktivitas atau menghindari tempat dengan keramaian untuk meminimalkan risiko penularan. Termasuk mengatur perjalanan dengan angkutan umum, bila memungkinkan hindari jam padat.

Lalu bagaimana dengan mobil kita, bisakah Covid-19 atau virus corona menyebar melalui mobil, kabin atau sirkulasi udara kendaraan kita?

Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia dengan beberapa cara. Via droplet atau tetesan cairan saluran napas, seperti batuk dan bersin. Lalu kontak dekat dan personal, seperti menyentuh atau berjabat tangan. Menurut National Health Service atau Program Layanan Kesehatan Masyarakat di Inggris yang dikutip oleh BBC, kontak selama lebih dari 15 menit dan berada dalam jarak 2 meter dari orang yang terinfeksi memiliki potensi risiko. Terlebih apabila kontak terjadi di kendaraan, tapi ini juga tergantung juga pada seberapa ramai mobil atau kendaraan umum ini.

Virus corona juga bisa menyebar bila kita menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus di sana. Virus ini menginfeksi ketika kemudian kita menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan. Virus corona dapat ditularkan bila kita menyentuh permukaan yang terkontaminasi tetesan infeksi seperti cipratan bersin dan batuk, baik itu tangan seseorang, pegangan pintu, setir, dashboard bahkan jok mobil.

Tapi, tenang! Jangan panik dulu…

“Semua jenis virus itu butuh inang untuk bertahan, tidak terkecuali virus corona. Misal, penumpang yang terjangkit virus corona menaiki taksi online, kemudian ia bersin di dalam mobil tersebut. Selama ia tidak meninggalakan droplet di mobil, yang tidak disentuh oleh penumpang atau orang lain, kecil kemungkinan penularannya,” ujar dokter Rumah Sakit Pertamina Bina Medika, Daniel Bramantyo, sebagaimana dikutip oleh Kompas.com (3 Maret 2020).

Jadi bila kita menaiki mobil yang sebelumnya digunakan penderita yang bersin di dalam kabin, bila udaranya tersirkulasi oleh air conditioner (AC) mobil, kecil kemungkinan penularannya. Mengapa? Karena virus yang tidak mendapatkan inang biasanya hanya bertahan 10 sampai 20 menit.

Covid-19 atau virus corona hanya bisa tertular jika droplet si penderita mengenai kita secara langsung. Jadi bila kita mengendarai mobil yang sebelumnya digunakan, atau berada dalam satu mobil dengan orang sakit, aman dengan syarat tertentu. Ingat nih, tidak menyentuh tetesan infeksi dan tidak kontak secara dekat. Orang yang sakit, baik itu corona maupun flu dan batuk biasa, harus menggunakan masker untuk mencegah penularan virusnya ke orang-orang disekitarnya.

Jika kita bersalaman dengan orang sakit atau penderita virus corona, kemudian langsung menyentuh area wajah (mata, hidung, mulut), kemungkinan tertular sangat besar. Tetapi jika sehabis kontak dengan penderita, kita langsung cuci tangan kemungkinan sangat kecil untuk penularannya. Jadi, tak perlu panik. Yang penting jaga kesehatan dan kebersihan tubuh, terutama tangan yang berinteraksi dan menyentuh berbagai benda. Dan, jaga kebersihan kabin mobil.

Artikel terkait

Back to top button