Berapa jam setiap hari kita menghabiskan waktu kita di mobil?
Sadar nggak guys, mobil kita sebenarnya jauh lebih kotor dari yang kita duga. Mengapa? Berbagai aktivitas kita lakukan di dalam mobil. Tak hanya alat transportasi, mobil juga jadi tempat kerja, istirahat, makan hingga membawa anak kecil dan binatang peliharaan. Karena banyaknya aktivitas, beragamnya lingkungan dan karakter manusia yang menumpanginya, kabin dan area interior mobil merupakan salah satu ‘sarang’ kuman dan bakteri.
CarRentals.com melakukan penelitian mengenai jumlah bakteri di mobil dan survey kepada 1000 pengguna mobil di Amerika Serikat. Ada sekitar 700 bakteri tinggal di dalam mobil. Bakteri tersebut bisa berbahaya, apalagi jika penumpang mobil sering makan di dalam mobil. Menurut studi yang dipublikasikan di Biofuling pada 2014, Staphylococcus merupakan jenis bakteri paling umum yang ada di dalam mobil. Bakter ini bisa menyebabkan keracunan makanan, infeksi kulit hingga penyakit lain yang lebih serius.
Karena itu, selalu jaga kebersihan mobil kita. Terutama 5 titik paling kotor di kabin mobil ini, kadang menyembunyikan kotoran yang tak kasat mata, namun bisa bikin penyakit.
Setir
Setir atau kemudi mobil adalah sarang kuman-kuman yang berpindah dari setiap tangan orang yang membawa mobil. Apalagi bila mobil digunakan oleh lebih dari satu orang, bergantian antar anggota keluarga atau mobil operasional kantor. Saat pengemudi batuk atau bersin, bila tidak memakai masker atau menutupi mulutnya, virus dan cipratan air berpenyakit pun langsung mendarat di setir. Dari situ, virus atau bakteri bisa menyebar kemana-mana. Tak hanya saat Covid-19 atau virus corona merebak seperti sekarang, transfer virus dan cairan terinfeksi seperti ini sangat berbahaya kan…
Dari studi CarRentlas.com, ditemukan bahwa rata-rata bagian kemudi mengandung 629 unit pembentuk bakteri (CFU) per sentimeter persegi, lebih kotor daripada kursi toilet (172 CFU), layar handphone (100 CFU) dan tombol lift umum (313 CFU). Setir memang biasanya dibersihkan saat kita mencuci mobil, tapi biasanya hanya ala kadarnya agar terlihat berkilau. Bila setir telah dimodifikasi, apalagi berlapi kulit atau suede, pastikan salon mobil membersihkannya tak sekadarnya agar terlihat bersih.
Bagasi
Bagasi jadi tempat paling kotor karena di sinilah berbagai barang ditempatkan. Dari tas, sepatu, makanan dan belanjaan, hingga pakaian kotor. Coba sekali-kali bersihkan dan kibaskan karpet alas bagasi, jangan kaget kalau bakal menemukan debu hingga butiran pasir, tanah hingga remah makanan. Apalagi kalau sampai basah dan lembab, tak hanya kotor, bisa jadi bau dan berjamur.
Seat belt
Dalam studi CarRentals.com, seat belt menempati peringkat ketiga terkotor. Seat belt dan tombol untuk membukanya merupakan salah satu tempat yang disukai kuman dan bakteri, apalagi bila kita menyentuhnya dengan tangan basah, atau menempel di kulit yang lembab atau berkeringat. Kelembaban memicu pertumbuhan bakteri. Jadi pastikan tangan kita bersih dan kering saat memakai seat belt.
Cup Holders
Kita biasanya meletakkan botol minum atau gelas kopi di cup holders. Saat mobil bergerak, atau gelas masih penuh, minuman bisa tumpah atau terciprat ke area sekitarnya. Bila tidak segera dilap, ini bisa jadi sumber masalah. Tak hanya lengket, tapi juga jadi sarang binatang seperti semut atau kecoak. Kalau tumpahannya banyak, bisa bikin area karpet atau sekitar jok yang tersembunyi lembab dan jadi sarang bakteri dan jamur. Jijik kan…
Kolong dan Celah Antar Jok
Celah antar jok atau lipatan jahitan jok, bisa jadi tempat menumpuknya kotoran. Dari remah makanan, tumpahan minuman hingga keringat atau cairan terinfeksi seperti dari batuk dan bersin. Karena tersembunyi atau terlipat, bagian ini jadi sulit terjangkau atau terabaikan, sehingga jadi sarang bakteri. Bahkan binatang atau serangga seperti semut dan kecoak pun bisa ditemukan disini karena remah kotoran atau makanan yang mengundang.
Yuk jaga kebersihan, agendakan kunjungan ke salon mobil. Jangan sampai setir, jok dan interior keren kita jadi sarang bakteri dan penyakit.