Tips & Trik

Pilih Radiator Coolant, Apa Bisa Pakai Air Mineral Biasa?

Radiator coolant merupakan salah satu cairan penting untuk menjaga kinerja mobil yang optimal. Tak hanya untuk mobil modifikasi mesin dengan beragam aksesori racing, pada mobil standar pun cairan ini sangat penting. Kalau sampai kurang atau kualitasnya buruk, bisa memicu masalah seperti overheating dan mogok. 

Radiator coolant adalah cairan yang diformulasikan untuk menyerap panas dari mesin dan membawanya ke radiator. Dari radiator, panas tersebut kemudian dilepaskan ke udara. Radiator coolant umumnya terbuat dari campuran air dan bahan kimia yang membantu mencegah pembekuan dan meningkatkan titik didih cairan tersebut. Dengan radiator coolant, suhu mesin dapat dijaga untuk tetap optimal dan mencegah overheating. 

Menggunakan air radiator yang berkualitas dan menjaga kondisi cairan selalu cukup merupakan perawatan mesin yang penting. Kita bisa mendapatkan beragam air radiator di toko aksesori, online shop atau rumah modifikasi. Pastikan menggunakan air radiator yang berkualitas karena akan berimbas pada proses pendingan mesin. Kalau tidak sempurna, bisa berdampak pada kerusakan komponen mesin.

Sayangnya, radiator coolent sering dianggap remeh. Bahkan tidak sedikit yang menggunakan air tanah atau air mineral sebagai pengganti cairan radiator coolant, karena alasan ekonomis. Walaupun sama-sama cairan, namun air tidak memiliki kandungan yang dibutuhkan untuk menjaga kinerja mesin. 

Pemindahan Panas

Air radiator memiliki kandungan kimia yang berfungsi memindahkan panas dari dinding silinder dan memindahkannya ke sisi luar silinder, lalu dialirkan ke tabung utama radiator untuk didinginkan. Cairan yang membawa panas ini memiliki tekanan udara yang tinggi. Air mineral atu air biasa tidak memiliki formulasi memindahkan ini, sehingga tidak akan berfungsi efektif seperti coolant radiator. Bahkan penggunaan air biasa berisiko memicu korosi di silinder mesin.

Mencegah Karat

Coolant mengandung aditif yang dapat mencegah korosi dan pembentukan endapan di dalam sistem pendingin. Radiator coolant juga memiliki senyawa yang mengatur titik didih agar lebih tinggi dan titik beku lebih rendah dari air mineral biasa. Dengan begitu, cairan tidak mudah menguap meski menghadapi suhu mesin yang tinggi. Senyawa ini tidak ada dalam air mineral biasa, sehingga terjadi penguapan yang dapat memicu karat.

Awet

Cairan radiator diracik untuk mendidih pada suhu 110 derajat Celcius, 10 derajat lebih tinggi dari air biasa. Dengan begitu, radiator coolant akan lebih tahan lama karena tidak mudah mendidih dan menguap saat terkena panas silinder mesin. Radiator coolant umumnya dapat bertahan selama 2 

tahun atau pemakaian sejauh 48 ribu km.

Artikel terkait

Back to top button