
Kurang perawatan dan menjaga kebersihan bisa memicu masalah jamur. Ini tak hanya pada kulit manusia, tapi juga bodi mobil. Wujudnya seperti panu di kulit manusia, pada mobil pun berupa bercak-bercak hingga warna yang kusam. Sayang kan, kalau mobil modifikasi yang sudah dandan keren jadi bluwek bak upik abu…
Pada mobil, masalah jamur umumnya terjadi pada tiga titik, yaitu di kaca, bodi dan interior. Penyebab utama munculnya jamur di mobil karena kendaraan didiamkan dalam kondisi kotor dan lembab dalam waktu lama. Jamur di bagian mobil yang berbeda, muncul karena penyebab yang berbeda juga. Nah untuk mengantisipasi, pahami yuk perkara jamur ini sebelum tumbuh subur di mobil kesayangan.
Kaca
Dampak jamur tidak hanya masalah estetis, tapi juga bisa mengganggu safety ketika terjadi di kaca depan. Saat hujan, air dapat tersapu bersih oleh wiper, namun permukaan kaca tetap meninggalkan bercak atau water spot. Hal ini bisa berbahaya saat berkendara malam, karena mengganggu visibilitas. Driver tidak dapat melihat dengan jelas karena pantulan lampu atau cahaya yang berpendar di permukaan kaca.
Ada beberapa hal yang memicu munculnya jamur di kaca mobil. Di antaranya adalah kualitas air yang tidak baik yang digunakan saat mencuci mobil dan tidak langsung mengeringkan kaca setelah dicuci. Akibatnya, sisa air di kaca menjadi water spot atau tumbuhnya jamur. Air hujan yang tidak segera dibilas dan dikeringkan juga bisa memicu jamur. Apalagi bila dibiarkan sampai kering dan terpapar panas.
Bodi
Bercak jamur atau kerak di bodi sebenarnya adalah sisa bahan mineral yang menempel, lalu dibiarkan hingga mengering. Salah satu sumber mineral ini adalah sisa air hujan. Bila tidak dibersihkan dan mengering, biasanya karena parkir di tempat panas, tetesan atau sisa air hujan akan menjadi bercak. Dalam cuaca panas, saat mobil terjemur terik matahari, jamur sebenarnya tidak dapat hidup. Yang masih ada hanyalah sisa mineral dan kotoran. Dalam waktu lama, cat yang ditumbuhi jamur atau kerak jadi berubah warna, makin kusam.
Interior
Jamur di kabin tak hanya merusak estetika dan komponen interior, tapi juga kesehatan penumpangnya. Penyebab utama munculnya jamur di interior umumnya karena kondisi lembab dalam waktu lama. Bisa karena usai melintasi genangan atau kebanjiran, cairan atau makanan tumpang yang tidak langsung dibersihkan, atau adanya jendela yang rusak dan tidak tertutup rapat. Akibatnya, air masuk dan menyebabkan kabin basah dan lembab.
Di dalam kabin yang tidak terpapar panas, jamur hanya butuh sedikit kelembapan untuk tumbuh. Adanya jamur di interior bisa dideteksi secara visual, terlihat di bagian kabin. Bila jamur muncul di bagian tersembunyi seperti kolong atau karpet, bisa ditandai dari adanya aroma tidak sedap atau apek.
Image source by: Otoinfo