
Saat sedang mengemudi, Anda merasa harus menginjak pedal rem lebih dalam dari biasanya agar mobil melambat? Jangan abaikan sinyal ini. Bisa jadi penyebab utamanya adalah kampas rem yang sudah mulai menipis atau bahkan habis. Meski terlihat sepele, kondisi ini bisa membahayakan keselamatan Anda dan pengguna jalan lain.
Bahaya Jika Kampas Rem Habis
Kampas rem merupakan komponen penting dalam sistem pengereman. Saat permukaannya habis, gesekan yang dihasilkan menjadi kurang optimal, sehingga daya cengkeram terhadap cakram menurun. Akibatnya:
-
Jarak pengereman jadi lebih panjang
-
Rem terasa ‘ngelos’ atau tidak responsif
-
Potensi rem blong saat dibutuhkan mendadak
-
Kerusakan pada cakram atau drum akibat gesekan langsung
Semua kondisi ini bisa memperbesar risiko kecelakaan, apalagi saat berkendara di kecepatan tinggi atau medan menurun.
Kapan Harus Ganti Kampas Rem?
Umumnya, kampas rem diganti setiap 20.000–40.000 km tergantung gaya berkendara dan kondisi jalan. Namun, Anda bisa mengenali tanda-tandanya lebih awal, seperti:
-
Suara decitan saat mengerem
-
Pedal rem terasa lebih dalam
-
Indikator rem menyala di dashboard (pada mobil tertentu)
-
Tercium bau terbakar setelah pengereman panjang
Perawatan yang Tepat untuk Sistem Rem
Agar rem tetap bekerja optimal, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
-
Periksa kondisi kampas rem setiap servis rutin
-
Hindari pengereman mendadak secara berulang
-
Gunakan suku cadang asli atau berkualitas tinggi saat penggantian
-
Periksa juga kondisi minyak rem secara berkala
Kesimpulan
Jangan tunggu sampai rem benar-benar kehilangan daya cengkeram. Kampas rem yang habis bukan hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tapi juga bisa mengancam keselamatan. Segera cek dan ganti jika sudah aus agar mobil tetap aman dan terkendali setiap saat.
Image source by: SEVA



