
Shockbreaker (peredam kejut) adalah bagian penting dari sistem suspensi mobil. Fungsinya untuk menyerap guncangan dan menjaga kestabilan kendaraan saat melewati jalan bergelombang atau berlubang. Bila shockbreaker mulai lemah, kenyamanan dan keselamatan berkendara pun ikut terganggu.
Yuk, kenali gejala shockbreaker lemah dan solusi tepat untuk mengatasinya sebelum menimbulkan masalah lebih besar!
Fungsi Utama Shockbreaker
-
Menyerap getaran dan guncangan dari permukaan jalan
-
Menjaga roda tetap menapak ke aspal
-
Menstabilkan gerak kendaraan saat menikung atau mengerem
-
Meningkatkan kenyamanan dan keamanan saat berkendara
Shockbreaker yang bekerja dengan baik akan membuat mobil terasa halus dan stabil, bahkan di jalan yang tidak rata.
Gejala Shockbreaker Lemah
1. Mobil Terasa Goyang Saat Jalan Bergelombang
Jika suspensi terasa terlalu empuk atau memantul berlebihan, kemungkinan shockbreaker sudah aus.
2. Bunyi “Gluduk” dari Bawah Mobil
Suara keras dari kolong mobil saat melewati polisi tidur atau lubang menandakan peredam kejut tak lagi optimal.
3. Ban Aus Tidak Merata
Shockbreaker lemah membuat tekanan roda ke jalan tidak stabil, menyebabkan pola keausan ban tidak rata.
4. Rem Terasa Tidak Stabil
Saat mengerem mendadak, mobil cenderung mengayun atau sulit dikendalikan.
5. Mobil Menunduk atau Miring Saat Berhenti
Jika mobil terlihat miring atau bagian depan “mengangguk” saat berhenti, periksa kondisi shockbreaker segera.
Penyebab Shockbreaker Cepat Rusak
-
Usia pakai yang sudah lama (umumnya di atas 60.000 km)
-
Jalanan rusak atau sering membawa beban berat
-
Pemasangan aksesori yang tidak sesuai (misal: velg terlalu besar)
-
Gaya mengemudi agresif (sering menghantam lubang atau polisi tidur dengan kecepatan tinggi)
Solusi Penggantiannya
1. Periksa Kondisi Shockbreaker Secara Berkala
Cek fisik shockbreaker — jika ada kebocoran oli atau batang terlihat bengkok, segera ganti.
2. Ganti dengan Komponen Berkualitas
Gunakan shockbreaker asli atau aftermarket dari merek terpercaya agar performa dan daya tahan maksimal.
3. Lakukan Penggantian Sepasang
Jika satu sisi sudah rusak, sebaiknya ganti satu pasang (kiri dan kanan) agar keseimbangan kendaraan tetap terjaga.
4. Sesuaikan dengan Jenis Kendaraan dan Gaya Mengemudi
Mobil harian cukup dengan shock standar, tapi untuk jalan ekstrem atau kendaraan berat, gunakan yang lebih kuat.
5. Lakukan Balancing dan Spooring Setelah Penggantian
Agar sistem suspensi kembali optimal dan ban tidak cepat aus.
Kesimpulan
Shockbreaker yang lemah bukan hanya membuat mobil tidak nyaman, tapi juga membahayakan keselamatan saat berkendara. Jika Anda mulai merasakan gejala seperti mobil goyang, bunyi dari kolong, atau keausan ban tak merata, segera periksa dan ganti shockbreaker Anda. Dengan suspensi yang sehat, perjalanan pun jadi lebih aman dan menyenangkan.
Image source by: Dokter Mobil



