
Shockbreaker atau peredam kejut adalah komponen penting dalam sistem suspensi mobil yang berfungsi untuk meredam guncangan dan menjaga kenyamanan saat berkendara. Tanpa shockbreaker yang baik, mobil akan sulit dikendalikan di jalanan bergelombang atau berbelok dengan aman. Agar shockbreaker bisa bertahan lama dan tetap berfungsi optimal, perawatan yang benar sangat diperlukan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk memperpanjang umur shockbreaker dan menjaga kenyamanan berkendara Anda.
1. Hindari Jalanan Rusak atau Tidak Rata Sebisa Mungkin
Jalanan yang berlubang atau tidak rata dapat mempercepat kerusakan pada shockbreaker karena memberikan tekanan berlebih pada komponen suspensi. Bila memungkinkan, pilih rute dengan jalan yang lebih mulus. Jika Anda harus melewati jalanan rusak, kurangi kecepatan agar guncangan yang diterima shockbreaker berkurang.
2. Periksa Tekanan Angin Ban Secara Rutin
Tekanan ban yang tidak sesuai dapat berdampak langsung pada kinerja shockbreaker. Ban yang terlalu kempes atau terlalu keras akan membuat shockbreaker bekerja lebih keras untuk meredam guncangan, sehingga mempercepat keausannya. Pastikan tekanan angin ban selalu sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menjaga stabilitas dan kenyamanan berkendara, serta meringankan kerja shockbreaker.
3. Kurangi Beban Berlebih pada Mobil
Memuat barang atau penumpang berlebih di dalam mobil akan memberikan tekanan tambahan pada shockbreaker. Shockbreaker yang terus-menerus dipaksa bekerja lebih keras karena beban berlebih akan lebih cepat aus. Pastikan beban di dalam mobil sesuai dengan kapasitas yang direkomendasikan pabrikan, terutama jika sering melewati jalan berbukit atau rusak.
4. Lakukan Balancing dan Spooring Secara Berkala
Spooring (penyelarasan roda) dan balancing (penyeimbangan roda) membantu menjaga kestabilan kendaraan dan membuat shockbreaker bekerja lebih efisien. Dengan melakukan spooring dan balancing secara berkala, tekanan yang diterima shockbreaker akan merata, sehingga mengurangi risiko keausan yang tidak merata pada suspensi. Umumnya, spooring dan balancing disarankan setiap 10.000 km atau setelah melewati jalan yang sangat tidak rata.
5. Cek dan Bersihkan Shockbreaker Secara Rutin
Kotoran atau debu yang menempel pada shockbreaker dapat merusak seal dan membuat komponen ini lebih cepat bocor. Pastikan untuk membersihkan shockbreaker secara berkala agar tetap bebas dari kotoran. Selain itu, periksa shockbreaker dari tanda-tanda kebocoran oli atau kerusakan lainnya. Jika ditemukan kebocoran atau rembesan oli pada shockbreaker, segera lakukan perbaikan atau penggantian.
6. Perhatikan Saat Melewati Polisi Tidur atau Tanjakan
Polisi tidur yang dilewati terlalu cepat dapat memberikan tekanan berlebih pada shockbreaker. Usahakan untuk mengurangi kecepatan sebelum melewati polisi tidur dan angkat kaki dari pedal rem saat berada di atasnya agar tekanan pada shockbreaker lebih merata. Saat menghadapi tanjakan curam, pastikan untuk melaju dengan kecepatan yang stabil dan hindari pengereman mendadak.
7. Gunakan Shockbreaker Berkualitas
Menggunakan shockbreaker berkualitas tinggi dari merek yang terpercaya dapat membantu memperpanjang umur komponen ini. Shockbreaker berkualitas biasanya lebih tahan terhadap tekanan dan memiliki sistem peredaman yang lebih baik. Beberapa merek shockbreaker terkenal di pasaran antara lain KYB, Monroe, dan Bilstein. Meski harga shockbreaker berkualitas mungkin lebih mahal, investasi ini dapat membantu menghemat biaya perbaikan di masa mendatang.
8. Ganti Shockbreaker Sesuai Jadwal
Umur pakai shockbreaker bervariasi tergantung pada jenis kendaraan, medan jalan, dan frekuensi penggunaan. Umumnya, shockbreaker bisa bertahan hingga 50.000 – 100.000 km, tetapi hal ini bisa berbeda pada setiap mobil. Pastikan Anda mengganti shockbreaker sesuai dengan rekomendasi pabrikan atau segera menggantinya jika mulai muncul tanda-tanda kerusakan.
9. Kenali Tanda-Tanda Kerusakan pada Shockbreaker
Mengetahui tanda-tanda kerusakan pada shockbreaker dapat membantu Anda mengambil tindakan sebelum kerusakan menjadi lebih parah. Beberapa tanda-tanda shockbreaker perlu diganti antara lain:
- Kendaraan Berayun atau Terlalu Goyang: Jika mobil Anda terasa terlalu berayun atau goyang ketika melewati jalan tidak rata, ini bisa menjadi tanda bahwa shockbreaker sudah mulai aus.
- Bocor atau Rembesan Oli pada Shockbreaker: Shockbreaker yang bocor atau rembes menunjukkan adanya kerusakan pada seal.
- Suara Berdecit atau Berisik dari Suspensi: Suara tidak normal seperti decitan atau benturan saat berkendara di jalan tidak rata bisa menandakan bahwa shockbreaker Anda bermasalah.
- Arah Kendaraan yang Tidak Stabil: Jika kendaraan terasa sulit dikendalikan atau cenderung bergoyang ke satu sisi, shockbreaker mungkin sudah tidak berfungsi dengan optimal.
Kesimpulan
Perawatan yang tepat dapat membantu memperpanjang umur shockbreaker dan menjaga kenyamanan serta keamanan berkendara. Dengan menghindari jalan rusak, menjaga tekanan ban, melakukan spooring dan balancing secara berkala, serta mengganti shockbreaker sesuai jadwal, Anda bisa memastikan suspensi kendaraan tetap dalam kondisi optimal.
Image source by: Otosia.com