News

Kelebihan Muatan, Berbahaya Dengan Atau Tanpa Roof Box

Menurut data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Kementerian PUPR, tercatat 60 persen kecelakaan di jalan tol terjadi karena kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL). Artinya dimensi dan muatan kendaran yang berlebihan, memicu terjadinya kecelakaan. Hal ini paling banyak terjadi pada truk dengan muatan yang begitu besar atau berat. 

Meski begitu, situasi over dimension over load juga bisa terjadi pada kendaraan penumpang atau mobil yang kita kendarai sehari-hari. Karena itu hingga muncul wacana untuk meberlakukan tilang terhadap kendaraan yang menggunakan aksesori roof box, karena aksesori ini dianggap mengubah dimensi kendaraan. 

Meski begitu, pakai roof box atau tidak, masalah berat muatan harus selalu dipatuhi berdasar kapasitas tiap mobil. Tanpa roof box pun, mobil bisa berpotensi mengalami kecelakaan bila muatan yang dibawanya melebihi kapasitas. Tak hanya muatan barang, tapi juga manusia atau penumpang. Over load dan over dimensi berbahaya karena mempengaruhi keseimbangan dan handling mobil. Mengapa? 

  1. Mengganggu Visibilitas

    Pengemudi jadi tidak bisa melihat area di bagian belakang mobil, bila muataan atau bawaan ditumpuk di dalam kabin atau bagasi hingga menutupi akses pandangan ke area di belakang mobil. Bahkan dari spion
    yang terlihat hanya tumpukan barang.
  2. Suspensi dan Cengkeraman Ban
    Beban yang terlalu berat membuat suspensi dan ban bekerja lebih keras dari semestinya. Risikonya, suspensi patah hingga ban pecah. Bahkan meskipun menggunakan suspensi berkualitas, bila beban yang ditanggungnya melebihi kapasitas, suspensi jadi tidak bisa berfungsi maksimal. Peredaman, stabilitas serta handling mobil pun jadi memburuk. Apalagi bila menghadapi jalur bergelombang atau banyak tikungan.
  3. Kekuatan Mesin
    Bila beban berlebihan, mesin juga harus bekerja lebih keras. Apalagi bila menghadapi medan sulit seperti tanjakan. Sering sekali terjadi kendaraan mundur akibat tidak kuat menanjak karena muatanyang terlalu banyak.
  4. Boros Bahan Bakar
    Karena mesin bekerja lebih keras, konsumsi bahan bakar juga jadi lebih besar. Dengan muatan yang lebih berat, pedal gas mesti dinjak lebih dalam agar mobil dapat bergerak normal. Akibatnya bahan bakar yang tersedot lebih banyak, dompet pun terkuras lebih cepat.
  5. Jarak Pengereman
    Pengereman dengan kendaraan dengan muatan berat bahkan berlebih, jauh lebih berbahaya dibanding mobil dengan kapasitas muatan yang sesuai kapasitasnya. Rem dan suspensi mesti bekerja lebih keras untuk menghentikan beban yang lebih besar. Jarak jarak pengereman untuk menghentikan mobil pun jadi lebih panjang. Bila jarak aman tidak dijaga, risiko terjadi tabrakan sangat mungkin terjadi.

    Image source by: Otomotif – Bisnis.com

Artikel terkait

Back to top button